Di darat, kehidupan di Kutub Utara dan Kutub Selatan boleh berbeda, seperti beruang kutub hanya di utara dan penguin hanya di selatan. Namun di laut, kehidupan di kedua kutub Bumi bisa dibilang punya banyak kesamaan.
Kenapa demikian? Sejauh ini, sensus global kehidupan laut CoML (Census of Marine Life) menemukan 235 spesies makhluk hidup yang sama-sama ditemukan di perairan Kutub Utara maupun Kutub Selatan meski dipisahkan jarak hingga 12.000 kilometer. Mungkin akan lebih banyak lagi spesies ditemukan saat hasil sensus selesai tahun 2010.
Fakta hasil sensus terakhir kehidupan laut kutub tersebut tentu saja mencengangkan. Para ilmuwan pun bertanya-tanya bagaimana mereka bisa begitu menyebar.
"Beberapa spesies yang lebih besar seperti burung dan paus bermigrasi di antara dua kutub tersebut setiap tahun," ujar Ron O'Dor, ilmuwan senior CoML. Namun, makhluk-makluk yang lebih kecil benar-benar hidup di kedua kutub, seperti cacing lumpur, teripang, dan siput perenang.
Uniknya, kedua habitat berkembang seiring sejalan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kedua habitat, jelas O'Dor, bukan menjadi penghalang yang membatasi perkembangan masing-masing, seperti gunung atau laut yang memisahkan populasi di darat. "Laut merupakan tempat hidup yang satu. Di sana terdapat arus laut yang membuat semuanya bebas bergerak," ujarnya.
Meski demikian, dua makhluk yang tampak luarnya sama belum tentu satu spesies. Salah satu target program CoML adalah mengungkap informasi genetika setiap makhluk hidup laut untuk mengidentifikasi perbedaan setiap spesies.
Sensus yang dimulai tahun 2000 melibatkan 17 kelompok dan 2.000 ilmuwan dari 82 negara. Kegiatan ini akan berakhir tahun 2010 dengan target mengidentifikasi 90 persen makhluk laut di seluruh dunia melalui teknik yang disebut barcode DNA.
1 comments:
kok ada ya hewan yg bisa hidup di air dgn suhu puluhan derajat celcius di bwh 0..
Posting Komentar