My First Love's

My FIRST LOVE

 Di kehidupan remaja pada jaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu, misalkan saja cinta jaman dahulu orang tidak memikirkan cinta karena mereka sudah dijodohkan oleh orang tua mereka, namun saat ini hal seperti itu sudah nggak jaman kadang cinta aja cuma dibuat mainan, gonta-ganti pacar tapi hal itu sudah dianggap wajar bagi mereka-mereka yang suka gonta-ganti pasangan, dan ada juga yang menganggap cinta hanya untuk kesenangan sesaat. Namun tidak seperti gadis remaja satu ini, bahkan dia baru merasakan cinta pertamanya pada seorang cowok, siswa baru disekolahannya. 
Disuatu sekolah ada 4 gadis remaja, mereka sudah bersahabat sejak mereka msih kecil, soalnya mereka ber-4 kemana-mana selalu bersama. Pagi itu Vevi, Andri, dan Rei berangkat sekolah bersama, mereka hanya bertiga saja soalnya Mia sudah berangkat sejak pagi karena ada tugas yang mesti diselesaikan. Ketika mereka bertiga sampai didalam kelas tiba-tiba Mia datang.
Mia : “heiii,,,,,,,,,,,,,,,,,” 
Rei : “Ada apa sih mi??” 
Mia : “aku punya kabar bagus ,,,,,,,,,,,,,,,,,,, tau nggak?????” WA : “Alah palingan Cuma gosip Miyabi….”(sambil tertawa) 
Mia : “Weeiiichh,,,,,, jangan salah, ini berita bagus disekolah kita. 
Vevi: “Mang berita bagus apaan sich??? Kayaknya heboh banget!!!” 
Mia : “Ternyataaaa,,,,,,,,(sambil melihat teman-temannya). Ternyata disekolah kita ada siswa baru yang cool abiss.” Rei : “(Langsung nyrobot) Maksud loe, cool kayak Tukul.” (mereka lalu tertawa) 
Mia : “heeeh (sambil nyengir), belum liat sich.” 
Vevi : “Tau dari mana?? Terus pa kamu juga dah pernah liat dia??” 
Mia : “ weiicch jangan tanya kalo soal kayak gitu.” Ketika mereka seudah selesai bicara tiba-tiba Pak guru masuk kelas, mereka langsung cepat-cepat mencari tempat duduk. Pak guru:Selamat pagi anak-anak!!!” Siswa : “ pagi pak!!!!!!” 
Pak guru: “Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat tahun baru, semoga ditahun yang Baru ini kita bisa lebih baik dari tahun kemarin.” 
Siswa : “Amiiinnn………” 
Pak guru: “Dan ada satu lagi kalian juga akan mendapatkan teman baru, dia pindahan dari SMA N SURAKARTA. Masuk !!!!” (menyuruh Dwi untuk masuk keruang kelas) 
Vevi : “widiieeeh,,,,,,, keren juga.” ( berbisik pada W.A) W.A : “Kereen, kayak gitu dibilang keren, krempeng kali.”(berbisik sambil tersenyum) 
Vevi : “Awas lho ntar dia dengar.” 
Farel : “Pagi teman-teman!!!! Perkenalkan nama saya farel, saya pindahan dari SMA N SURAKARTA.” Pak guru: “ada yang masih mau ditanya anak-anak????? 
Mia : “STATUUS…….??” Siswa : “huuuuuuu.” 
Pak guru: “sudah-sudah, silahkan duduk!!!” (menyuruh farel untuk segera duduk) 
Farel : “Baik pak.” (sambil berjalan menuju tempat duduk yang masih kosong) Setelah beberapa saat kemudian bel istirahat berbunyi. 
Vevi : “Kekantin yuuk!!!! Dah laper nie.” 
Rei : “ yuuk,,,,, aku juga dah laper nie.” Mia & W.A : “yuuk- yuuuk.” Sesaampai dikantin dikantin mereka ber-4 sendang berbincang-bincang. 
Rei : “Ech BTW ngomong-ngomong Farel cakep juga yach.” Mia, Vevi, W.A : “cie,,,,cie,,,,cie,,, Vevi : “Kayaknya ada yang lagi jatuh cinta nich.” (menggoda rei) 
Rei : “kalian nie apa-apaan sich,,,,,,,? 
Vevi : “Udah kalo suka ngomong aja!!!! 
Rei : “enggak kok, capa juga.” Singkat cerita beberapa saat kemudian bel pulang pun berbunyi, dan mereka pun siap-siap untuk pulang. Sesampainya digerbang sekolah mereka ber-4 bertemu dengan Farel, dan mereka pun pulang bersama-sama. Dan dijalan mereka berbincang-bincang. 
Mia : “Oow,,,, ya rel, ngomong-ngomong alamat rumahmu dimana??? 
Farel : “ehm, alamat rumahku Jln.Bunga Bangkai No.5!
Vevi : “Wah berarti deket no ma rumahnya Rei.” 
Farel : “lha emang rumahnya Rei juga disitu??”
Mia : “Iya,,,,,,, tapi no.15.” 
Farel : “berarti deket dong.” Ketika sudah ngobrol terlalu panjang lebar tak menyangka mereka sudah sampai dipertigaan dimana saatnya mereka harus berpisah dengan Mia, Vevi, dan Andri. Tinggalah Farel dan Rei yang harus melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumah. 
Mia : “Dah yaaa……….” 
Vevi : “hati-hati ya, dijaga tu anak barunya!!!” 
Rei : “ Yeee,,,, emangnya gue satpam.” Akhirnya Farel dan Rei melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang kerumah. Diperjalanan mereka sempat berbincang-bincang. 
Farel : “Oya,,,,,,, Andri tu cantik juga yah.” 
Rei : “Iya,,,,,,, kamu suka ma dia yac????” 
Farel : “ya mungkin bisa dibilang gitu juga.” Belum sempat menjawab mereka sudah sampai didepan rumah Farel, itu berarti ereka udah harus berpisah. 
Farel : “Eeh ,,,, aku dah sampai nih, mampir yuuk!!!” 
Rei : “Kapan-kapan aja deh, makasih.” 
Farel : “yaudah, hati-hati yah!!” Waktu pun terus berjalan dan Farel pun juga semakin akrab dengan Rei CS. Akhirnya Farel pun juga semakin merasa suka dengan Andri dan Farel pun tidak sabar ingin segera mengungkapkan perasaannya dengan Andri. Namun sebenarnya Farel tu sukanya ama Rei tapi dia tidak berani karena Rei banyak yang menyukai, jadi Farel gak yakin kalo dia bisa diterima oleh Rei, akhirnya dia memilih Andri. Saat itu kebetulan Farel dan Andri sedang belajar kelompok, Farel pun segera memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya dengan Andri. 
Farel : “Ndri,,,,,,,,,,,, Aku, aku pengen tanya, tapi jangan marah yah!!” 
Andri : “Tanya apa to?? Tanya apa mangnya??” 
Farel : “Pa kamu dah punya cowok???” 
Andri : “Ehhmmm…………….” 
Farel : “Sebenarnya aku, aku pengen jadi temen deketmu.” 
Andri : “Maksudnya?? Lha kitakan udah jadi temen.” 
Farel : “Maksud aku tu, aku pengen jadi cowok mu.”
Andri : “Whaat????” Belum sempat menjawab tuba-tiba Eko datang dan marah-marah. 
Eko : “Apa-apaan nie? Berani-beraninya loe gangguin cewek gue.” 
Farel : “mang loe siapa???” Eko : “Gue cowoknya.” 
Farel : “Dahlah gak usah ngada-ada!” 
Eko : “Apa sih maksud loe?? Awas aja loe!!!” (Andri langsung menarik Eko dan mengajaknya pergi) Eko, dia adalah cowoknya Andri , akan tetapi Eko orangnya gak bisa perhatian ma cewek, jadi Andri juga kayak gak menganggap Eko tu cowoknya, meski Eko kayak begitu tapi Andri sayang banget ma Eko. Setelah beberapa saat Farel termenung dikelas, dia pun bergegas untuk pulang. Akan tetapi dijalan Eko menghadang Farel dan tiba-tiba Eko memukuli Farel. Kebetulan Mia dan Rei melihatnya lalu mereka berdua segera melerai mereka. 
Mia : “Heeiii,,,,,,,,,,,,,,,,,, apa-apaan sih loe, main pukul aja.”(sambil marah-marah ma Eko dan mencoba menyuruhnya pergi) Akhirnya Eko pergi, Mia dan Rei segera menghampiri Farel dan segera menolongnya. Dijalan mereka mengintrogasi Farel kenapa dia bisa dipukuli ama Eko. 
Rei : “Ada apa sih loe ma Eko??” 
Farel : “Bentar, aku mau tanya?” 
Rei : “Tanya apa?” Farel : “Apa bener orang tadi cowoknya Andri??” 
Rei : “Maksud kamu Eko? He’em. Memangnya ada apa sih?” jangan-jangan………. 
Farel : “Kalau begitu selama ini Andri bohong?” 
Rei : “emangnya bohong soal apa?” 
Farel : “Andri bilang ma aku kalo dia belum punya cowok.” 
Rei : “Apa….?” Karena Rei sudah gak bisa menahan air mata, da lari meninggalkan Farel sendirian. Keesokan harinya ketika disekolah Farel mencari-cari Rei tapi tidak ketemu. Akhirnya Farel pun mencoba bertanya sama Mia dan Vevi. Selain itu ternyata Andri juga gak berangkat kesekolah.
Farel : “Ehh,,,,,,,, kalian liat Rei gak? Kok dari tadi tak cari-cari gak ada.” 
Mia : “Dia gak berangkat.” 
Farel : “Emangnya kenapa??” 
Vevi : “Entahlah, Andri juga gak berangkat.” 
Mia : “terus kemaren ada apa to?” 
Farel : “Oowh, kemaren.” Farel pun menceritakan semuanya kepada Mia dan Vevi. Mia pun kaget setelah mendengar cerita Farel, Mia gak menyangka semua jadi kayak begini. Karena Mia tau kalo Rei suka ama farel. 
Mia : “Gimana sih loe rel?” 
Farel : “Mang ada apa sih??” 
Mia : “Kamu nyadar gak sih kalo Rei tu suka ama loe.” 
Vevi : “Iya lhoo…..” 
Farel : “Masak sih? Gak mungkin lah……” 
Mia : “Gak percaya banget sih.”
Farel : “gimana bisa Rei kan cantik, terus banyak cowok yang suka ama dia, keren-keren pula.” 
Vevi : “iya, tapi Rei sukanya ma kamu dari dulu dan ini pertama kalinya Rei jatuh cinta.” 
Farel : “Gak mungkin,,,,,,,,”
Mia : “Eeh, kita tu dah kenal Rei sejak kecil, jadi kita lebih tau soal Rei dari pada loe.” 
Farel : “Iya,,,,,,, aku tau, tapi gak mungkin banget.” 
Mia : “Yaudah,,,,,,, terserah dibilangin gak percaya banget.” 
Farel : “lha terus aku mesti gimana??”
Mia : “Sini dech, ku kasih tau!!!” (sambil berbisik-bisik) 
Farel : “Ehmm, boleh juga.” Setelah selesai ngobrol mereka segera menuju kerumah Rei. Ketika sampai dirumah Rei, Rei tak tau kalo Farel juga ikut. 
Rei : “Kalian.”
Mia : “Kok tadi gak berangkat kenapa??”
Rei : “Gak kenapa-kenapa kok.” 
Vevi : “dahhlah gak sah bohong! Kita dah tau semua.”
Rei : “Siapa yang bohong. Mang tau apa??” 
Vevi : “Dahlah gak sah ditutupi, loe jeleskan Andri, terus loe sekaaang marah ma Andri gara-gara kemaren Eko mukuli Farel.” 
Mia : “ya sudah, gak usah pada ribut! Oowh ,,,,,,,,, yatu ada yang mau ketemu sama loe tu.” 
Farel : “Heiii,,,,,,,,,,,, tadi gak berangkat kenapa??”
Rei : “gak kenapa-kenapa.”
Farel : “Loe marah ma aku ?”
Rei : “Gak kok sapa juga yang marah ma loe.” 
Farel : “Yaudah,,,,,,,,,,Eehmm,aku mau ngomong sesuatu ma kamu.” 
Rei : “Soal apa?” 
Farel : “Sebenarnya aku tu suka ma kamu.” 
Rei : “Apaan sih loe?” Farel : “Beneran gue tu suka ma kamu.” 
Rei : “alaah apa-apaan sih loe.” 
Farel : “lha terus aku mesti gimana biar kamu percaya ma aku?” 
Rei : “Ngapain sih loe, udahlah! Gak mungkin loe suka ma gue,,,,,,,,,,loe kan suka ma Andri.” 
Farel : “emang waktu itu aku sempet ngomong ma kamu soal perasaan ku ma Andri, tapi Waktu itu aku gak tau kalo dia udah punya cowok. Tapi sebenarnya aku tu sukanya ma kamu.” 
Rei : “Pa bener semua tu?” 
Farel : “Beneran, aku gak bohong.” 
Rei : “Lha terus aku mesti gimana?” 
Farel : “rei,,,,,,,,,”(sambil jongkokdidepan Rei)
Rei : “Apa-apaan sih loe, norak tau.”(sambil mendorong Farel) 
Farel : “(lalu memegang tangan Rei). Rei, aku tu suka ma kamu, aku pengen jadi cowok mu.” 
Rei : “Tapi rel,,,,,,,,,,,,,” 
Farel : “Tapi apa? Apa aku kurang tampan, memang aku ni orangnya sederhana. Tapi apakah Cinta ini harus dibeli dengan harta?” 
Rei : “Bukan masala itu.” 
Farel : “Kalo bukan itu terus apa?” 
Rei : “Gue gak enak ma Andri.”
Mia : “(tiba-tiba masuk) udalah Rei trima aja! Gue minta maaf dah dengerin semua omogan Kalian. Kita semua dukung loe kok, and Andri pasti bisa ngerti kok.” 
Rei : “Bener semua tu?”
Vevi : “Beneran, masak kita bohongin sahabat kita sendiri.” 
Farel : “Lha terus gimana aku ditrima gak jadi cowok mu?” 
Rei : “Eehhm,,,,,,,,,” 
Mia : “Udah trima aja!” 
Rei : “ Okelah, ,,, kita jalan.” 
Farel : “jadi aku ditrima jadi cowok mu?” 
Rei : “ Iya.” Farel : “makasih ya say.” 
Mia : “ehm,,,,,,ehm. Nah gitu kan enak.” Disaat itu Eko juga datang kerumah Andri untuk minta maaf atas semua kesalahan dia dengan Andri. 
Eko : “say,, aku inta maaf ya atas semua kesalahan yang dah pernaah aku lakuin ma kamu.”
Andri : “Apa aku bisa percaya ma kamu?”
Eko : “Percaya deh, aku janji gak kan nglakuin semua hal yang dulu pernah aku lakuin.” 
Andri : “Baiklah aku percaya ma kamu, tapi aku gak mau kayak dulu lagi.” 
Eko : “Baik, aku janji. Terus makasih ya dah mau maafin aku.” 
Andri : “he’em,,,,,,,,,” 
Eko : “skali ;lagi makasih ya.” Hari bberikutnya ketika disekolahan Rei menemui Rei, dan minta maaf. 
Andri : “rei,,,,, aku minta maaf ya, aku tau aku salah.”
Rei : “Udahlah tan, lupain aja! Aku dah maafin loe kok. Masak gara-gara hal kayak gitu persahabatan kita hancur.” Andri : “Iya, makasih yah.” 
Mia : “Nah gitu donk, kita kan sahabat.” Vevi : “He’em………….” (sambil, mereka berpelukkan) 

 Sekian terimakasih!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

2 comments:

lili mengatakan...

tenane............

tin0 mengatakan...

pikirin ae ndiri.... analoginya..??? hehheh

lanjut di postingan berikutnya... taraaaa...

Posting Komentar

 
 

© Bluberry Template Copyright by puncak.Net.......

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks